Save Palestine

header ads

Download Tafsir Ath-Thabari Bahasa Indonesia PDF


Judul asli tafsir Ath-Thabari adalah Jami' albayan 'an ta`wil ayil-Qur`an. Kitab ini merupakan karya fenomenal dan sangat terkenal di bidang tafsir yang sudah mendapat banyak pujian dari para ulama, baik golongan terdahulu (mutaqaddimin) maupun ulama belakangan (mutaakhirin).

Dalam ranah pendidikan, kitab tafsir ath-Thabari ini juga sangat banyak dicari dan diminati. Bagi kita yang tinggal di Indonesia sudah tentu membutuhkan versi terjemahnya. Oleh sebab itu di sini kami sediakan link download terjemah kitab tafsir ath-Thabari dengan file berbentuk PDF.

Biografi Singkat Ibnu Jarir ath-Thabari

Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib, kun-yah (panggilan) beliau adalah Abu Ja'far. Beliau lahir di kota Amul (kota terbesar di Tabarstan).

Mayoritas sejarawan mengatakan bahwa imam Ath-Thabari dilahirkan pada tahun 224 H. Namun sebagian dari mereka mengatakan bahwa ia dilahirkan pada akhir tahun 224 H, dan sebagian yang lain mengatakan bahwa ia dilahirkan pada awal tahun 225 H.

Mula-mula ath-Thabari mencari ilmu di tanah kelahirannya sendiri, yaitu Amul. Kemudian ia pindah ke negeri tetangga dan mencari para ulama guna menimba ilmu dari mereka. Ia pun mengerahkan seluruh kemampuannya, mulai dari mendengar penuturan guru secara langsung, menghafalnya, hingga membukukannya.

Ath-Thabari berkata, "Kami pun menemui Ahmad bin Hamad ad-Dulabi, ia tinggal di sebuah daerah di Ray (sebuah kota di Persia) yang berjarak cukup jauh, kami menyeberang daerah perairan beberapa jauh layaknya orang tidak waras, hingga kami sampai di tempat Ibnu Humaid dan mendapati majelisnya."

Ath-Thabari mengembara ke beberapa negeri guna mencari ilmu. Ia mengembara ke Baghdad untuk mendengar penuturan dari para ulama di sana, dan dalam hati ia sangat ingin mendengar langsung dari Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal (241 H), namun tidak terwujud karena Imam Ahmad terlebih dahulu wafat sebelum ath-Thabari sampai ke Baghdad.

Ini menjadi bukti betapa tingginya semangat ath-Thabari dalam mencari ilmu, padahal waktu itu ia baru berusia 17 tahun, namun semangatnya yang senantiasa membara mengalahkan jauhnya perjalanan, sulitnya hidup di rantau dengan perbekalan seadanya.

Setelah berguru di Bashrah, ath-Thabari berguru di Kufah kepada guru yang lain, yakni syaikh Abu Kuraib Muhammad bin Ala' al-Hamdani (243 H).

Lalu Ath-Thabari mengembara ke Baghdad, kota kedamaian, lalu menulis hadits dan tinggal di sana untuk beberapa lama. Di samping mempelajari ilmu Hadits, ia juga mempelajari ilmu fiqih dan ilmu al-Qur`an, setelah itu ia pergi ke Mesir.

Dalam perjalanannya ke Mesir, ia menulis dari para Syaikh di Syam dan sekitarnya hingga tiba di Fusthath (Ibukota Mesir lama) pada tahun 253 H, di mana terdapat sejumlah syaikh dan para ulama dari madzhab Maliki, Syafi'i, Ibnu Wahb dan yang lainnya, lalu ia pun berguru kepada mereka.

Setelah tinggal beberapa lama di Mesir, ia pun pergi ke Syam dan kembali ke Mesir pada tahun 256 H. Dan tampaklah kehebatannya dalam berbagai khazanah keilmuan, seperti ilmu al-Qur`an, fiqih, hadits, bahasa, nahwu dan syair.

Dari Mesir, ath-Thabari kembali ke Baghdad, dan dari Baghdad ia pergi ke Tabarstan, namun tidak lama menetap, ia pun kembali ke Baghdad dan bermukim di sana hingga wafat.

Sebagian muridnya pernah membagi apa yang pernah ditulisnya selama kurun waktu 86 tahun sejak ia usia baligh sampai wafatnya, ternyata didapati bahwa pada setiap harinya ath-Thabari menghasilkan 14 lembar, dan ini adalah sebuah prestasi yang tidak dimiliki seorang pun kecuali dengan seizin Allah Ta'ala. Kemudian disebutkan bahwa ath-Thabari menguasai berbagai ilmu Islam yang tidak pernah kami dapati seorang pun yang menyerupainya.

Ini terbukti dengan karya-karyanya yang masih ada hingga kini, di samping sejumlah karyanya yang hilang. Ini semua bukan pujian tanpa makna, melainkan memang karya-karyanya telah memenuhi perpustakaan Islam di seluruh penjuru dunia.

Al-Khatib al-Baghdadi, seorang ulama kompeten yang mengetahui persis kedudukan para ulama, beliau berkata, "Ath-Thabari termasuk salah satu imam para ulama, perkataannya dijadikan hukum dan pendapatnya dijadikan rujukan, tidak lain kecuali karena luasnya ilmu dan keutamaannya. Ia mampu menguasai berbagai ilmu yang tidak dapat dilakukan oleh seorang pun di masanya, ia telah hapal al-Qur`an, memahami qira'at, mengerti makna dan hukum-hukumnya, menguasai ilmu hadits dan riwayatnya, yang benar dan yang salah, nasikh dan mansukh, mengetahui perkataan para sahabat, tabi'in dan tabi' tabi'in dalam masalah hukum halal dan haram, mengetahui sejarah manusia dengan karyanya yang sangat masyhur "Tarikhul Umam wal Muluk", di samping karya tafsirnya yang dinilai paling bagus, juga kitab Tahdzib al-Atsar yang belum pernah aku temukan maknanya dari yang lain meskipun ia belum sempat menyempurnakannya, di samping ia juga memiliki karya-karya dalam fiqih dan ushul fiqih, dan memilih perkataan-perkataan para fuqaha, serta mengumpulkan sejumlah permasalahan yang tidak pernah ditulis oleh orang lain."

Kemudian --di samping karyanya yang beraneka ragam ini-- ath-Thabari juga menguasai sejumlah ilmu pengetahuan asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, ia telah mempelajari mantiq, hisab, al-Jabar dan lainnya, termasuk kedokteran yang banyak ditulisnya dalam kitab al-Washaya.

Pengetahuannya mengenai kedokteran tidak sedikit, bahkan ia dapat mengobati dirinya sendiri ketika sakit. Pengobatan ini pernah ia serahkan kepada seorang dokter, namun dokter itu berkata, "Saya tidak lebih pandai daripada Anda untuk mengobati diri Anda sendiri."

Oleh karena itu ia dijuluki sebagai satu-satunya orang di dunia yang paling banyak ilmu, skill dan karyanya.

Dalam rangka mencari ilmu, Imam ath-Thabari tidak cukup hanya dengan usaha yang keras dan sabar, akan tetapi ia dinilai sebagai sosok yang jujur, ikhlas, zuhud, wara` dan amanah. Hal ini terlihat dari karyanya, yakni kitab Adabun-Nufus. Ia meninggalkan gemerlap kehidupan dunia dan tidak mencari kenikmatan yang ada padanya.

Ath-Thabari wafat pada akhir bulan Syawwal tahun 310 H.

* * *

Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini kami sediakan link download terjemah bahasa Indonesia kitab Tafsir Ath-Thabari PDF lengkap yang kami upload di Google Drive:

Jilid 1 (Al-Fatihah - Al-Baqarah : 59)

Jilid 2 (Al-Baqarah : 60-176)

Jilid 3 (Al-Baqarah : 177-232)

Jilid 4 (Al-Baqarah : 233-286)

Jilid 5 (Ali Imran : 1-145)

Jilid 6 (Ali Imran : 146 - An-Nisa` : 35)

Jilid 7 (An-Nisa` : 36-139)

Jilid 8 (An-Nisa` : 140 - Al-Maidah : 43)

Jilid 9 (Al-Maidah : 44 - Al-An'am : 50)

Jilid 10 (Al-An'am : 51 - Al-A'raf : 28)

Jilid 11 (Al-A'raf : 29-206)

Jilid 12 (Al-Anfal : 1 - At-Taubah : 67)

Jilid 13 (QS. 9, 10, 11)

Jilid 14 (QS. 11, 12)

Jilid 15 (QS. 12 - 15)

Jilid 16 (QS. 16, 17)

Jilid 17 (QS. 18 - 20)

Jilid 18 (QS. 21 - 24)

Jilid 19 (QS. 24 - 27)

Jilid 20 (QS. 27 - 33)

Jilid 21 (QS. 33 - 37)

Jilid 22 (QS. 37 - 43)

Jilid 23 (QS. 43 - 51)

Jilid 24 (QS. 52 - 60)

Jilid 25 (QS. 61 - 77)

Jilid 26 (QS. 78 - 114) Juz 30


Demikian link download kitab tafsir ath-Thabari terjemah bahasa Indonesia dengan format PDF, semoga bermanfaat.

* * *

Posting Komentar

0 Komentar