Save Palestine

header ads

Hadits Arba'in an-Nawawi

Kitab Hadits Al-Arba’in An-Nawawi adalah sebuah karya fenomenal yang ditulis oleh Imam An-Nawawi rahimahullah sehingga kitab Hadits Al-Arba’in hingga saat ini masih diajarkan di berbagai kalangan, baik dalam kajian umum maupun dalam instansi pendidikan. Para ulama juga menaruh perhatian yang besar terhadap Hadits Arba’in An-Nawawi ini sehingga mereka tergerak untuk menghafal dan menulis syarah-nya.

Awal mula penulisan kitab Hadits Al-Arba’in An-Nawawi adalah ketika Imam Al-Hafizh Abu Amr bin As-Shalah mendiktekan pembahasan yang ia beri nama Al-Ahadits Al-Kulliyyah. Di dalamnya terhimpun hadits-hadits yang ringkas tapi padat. Pembahasannya mencakup 26 hadits. Kemudian Imam An-Nawawi rahimahullah mengambil hadits-hadits tersebut dan menambahkannya sehingga berjumlah 42 hadits, dan menamakan kitabnya dengan Al-Arba’in. Kitab Hadits Al-Arba’in yang dihimpunnya menjadi masyhur (populer) dan banyak yang menghafalnya.

Imam An-Nawawi menyusun kitab Al-Arba’in karena mengikuti para imam terkemuka dan para penghafal hadits yang berbeda-beda dalam tujuan, penghimpunan serta urutannya. Di antara mereka ada yang hanya menghimpun 40 hadits tentang tauhid, ada pula yang hanya mengumpulkan 40 hadits tentang hukum, ada juga yang hanya menghimpun 40 hadits tentang ibadah, ada pula hadits-hadits tentang nasihat, dan tujuan-tujuan lainnya. Masing-masing dari mereka menamai kitabnya dengan nama Al-Arba’in. Di antara kitab-kitab Al-Arba’in tersebut adalah:

  1. Kitab Al-Arba’in karya Abu Bakr Al-Ajurri
  2. Kitab Al-Arba’in karya Abu Bakr Al-Ashbahani
  3. Kitab Al-Arba’in karya Abu Bakr Al-Baihaqi
  4. Kitab Al-Arba’in karya Ad-Daruquthni
  5. Kitab Al-Arba’in karya Al-Hakim
  6. Kitab Al-Arba’in karya Jalaluddin As-Suyuthi
  7. Kitab Al-Arba’in Al-Mutabayyinah karya Ibnu Hajar Al-Atsqalani, dan lain-lain.

Adapun Kitab Al-Arba’in An-Nawawiyah ini adalah yang paling terkenal secara mutlak. Para ulama pun menaruh perhatian besar untuk membuat syarah-nya sehingga cukup banyak syarah Hadits Al-Arba’in An-Nawawi yang telah diterbitkan. Di antaranya ialah syarah besar yang ditulis oleh Ibnu Rajab Al-Hambali yang berjudul Jami’ul ‘Ulum wal-Hikam. Beliau juga menambahkan 8 hadits dari apa yang disusun oleh Imam An-Nawawi sehingga seluruhnya berjumlah 50 hadits.

Ulama lain yang juga men-syarah Al-Arba’in An-Nawawi adalah Jamaluddin Yusuf bin Al-Hasan At-Tabrizi, Ahmad bin Farh Al-Isybili, Abu Hafsh Umar Al-Bilbisi Asy-Syafi’i yang judul kitabnya Faidhul Ma’in, Allamah Mushlihuddin Muhammad As-Sa’di Al-Abbadi Al-Ari, Ibnu Hajar Al-Haitami Al-Makki, Ali Al-Qari Al-Makki Al-Hanafi, Syaikh Sirajuddin bin Ali bin Al-Malqin Asy-Syafi’i, dan masih banyak yang lainnya.

Biografi Singkat Imam an-Nawawi

Nama lengkapnya adalah Yahya bin Syaraf bin Marri bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jumah bin Hazm, dipanggil dengan kun-yah Abu Zakaria dan diberi gelar Muhyiddin.

Beliau dilahirkan di desa Nawa, dekat kota Damaskus pada bulan Muharram 631 H (1234 M), itulah sebabnya beliau dikenal dengan nama an-Nawawi. Lengkapnya: Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasq.

Imam an-Nawawi adalah ulama di bidang fiqh dan hadits yang bermadzhab Syafi'i.

Beliau berguru kepada banyak ulama, di antaranya: Abdul Aziz bin Muhammad bin Ashari, Zainuddin Abu al-Baqa, Taqiyuddin bin Abu al-Yusri, Syamsuddin bin Abu Umar, Izzuddin al-Arbili, dan yang lainnya.

Di antara murid-muridnya yaitu: Al-Khathib Shadruddin Sulaiman al-Ja'fari, Syihabuddin al-Arbadi, Alauddin al-Athar, Ibnu Abi al-Fath, dan lain-lain.

Sedangkan karya-karya Imam an-Nawawi di antaranya:

Bidang hadits:

  1. Al-Arba'in an-Nawawiyah (berisi 42 haditspokok-pokok ajaran Islam)
  2. Riyadhus-Shalihin (berisi 1896 hadits tentang etika, adab, akhlak, muamalah, dll)
  3. Al-Minhaj (penjelasan (Syarah) kitab Hadits Shahih Muslim)
  4. At-Taqrib wa at-Taisir fi Ma'rifati Sunan al-Basyirin-Nadzir (pengantar studi hadits)

Bidang Fiqh:

  1. Minhajut-Thalibin
  2. Raudhatu at-Thalibin
  3. Al-Majmu' Syarah al-Muhadzab (panduan lengkap hukum Islam)
  4. Matan al-Idhah fil-Manasik (pembahasan tentang ibadah haji)

Bidang Akhlak:

  1. At-Tibyan fi Adab Hamalatil Quran (adab-adab bagi penghafal al-Quran)
  2. Bustanul Arifin
  3. Al-Adzkar (kumpulan doa-doa Rasulullah)

Dan masih banyak lagi kitab-kitab hasil karya tulis Imam an-Nawawi.

Beliau belajar Kutubus-Sittah, Al-Musnad, Al-Muwatha`, Syarhus-Sunnah (Karya Al-Baghawi), Sunan Ad-Daruquthni, dan banyak lagi yang lainnya.

Beliau juga membaca kitab Al-Kamal (karya Al-Hafizh Abdul Ghani Ali Az-Zain Khalid) dan syarah hadits-hadits shahihain di hadapan muhaddits Abu Ishaq Ibrahim Abu Isa Al-Muradi.

Beliau juga menghafalkan hadits, berbagai cabang ilmunya, rijal-nya (perawi), shahih dan dha’if, serta puncaknya dalam pengetahuan tentang madzhab Imam As-Syafi’i.

Setelah sepeninggal Abu Syamah, Imam An-Nawawi dipilih menjadi ketua Darul Hadits dari tahun 665 H hingga beliau wafat di kampung halamannya pada tanggal 24 Rajab 676 H (1277 M) di usia sekitar 45 tahun.

Motivasi

Imam An-Nawawi rahimahullah meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud, Mu’adz bin Jabal, Abu Darda`, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhum, dari berbagai jalan dengan riwayat yang bermacam-macam bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنۡ حَفِظَ عَلَى أُمَّتِي أَرۡبَعِيۡنَ حَدِيۡثًا مِنۡ أَمۡرِ دِيۡنِهَا بَعَثَهُ اللهُ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ فِي زُمۡرَةِ الۡفُقَهَاءِ وَالۡعُلَمَاءِ.

“Barang siapa yang hafal untuk umatku 40 hadits tentang urusan agamanya, maka Allah akan membangkitkannya pada Hari Kiamat dalam rombongan para fuqaha` (ahli fiqh) dan ulama.”

Dalam suatu riwayat disebutkan:

بَعَثَهُ اللهُ فَقِيۡهًا عَالِمًا.

“Allah akan membangkitkannya sebagai seorang yang faqih dan alim.” (Kitab Faidhul Qadir, jilid 6, hlm. 122, No. 8649)

Dalam riwayat Abu Darda` radhiallahu ‘anhu disebutkan:

وَ كُنۡتُ لَهُ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ شَافِعًا وَشَهِيۡدًا.

“Dan aku (Rasulullah) menjadi pemberi syafaat dan saksi baginya di Hari Kiamat.” (Kitab Syuabul Iman al-Baihaqi, Jilid 3, hlm. 240, No. 1597).

Dalam riwayat Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu disebutkan:

قِيۡلَ لَهُ اُدۡخُلۡ مِنۡ أَيِّ أَبۡوَابِ الۡجَنَّةِ شِئۡتَ.

“Dikatakan kepadanya, ‘Masuklah dari pintu surga mana saja yang kamu suka.” (Kitab Hilyatul Auliya`, jilid 4, hlm. 189).

Dalam riwayat Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu disebutkan:

كُتِبَ فِي زُمۡرَةِ الۡعُلَمَاءِ وَحُشِرَ فِي زُمۡرَةِ الشُّهَدَاءِ.

“Dicatat dalam rombongan ulama dan dikumpulkan dalam rombongan syuhada`.”

Para huffazh (penghafal hadits) sepakat bahwa hadits tersebut berpredikat dha’if (lemah) meskipun banyak jalan periwayatannya. (Lihat dalam kitab Kasyf al-Khafa, 2/322).

Akan tetapi seluruh ulama sepakat tentang bolehnya mengamalkan hadits dha’if dalam hal Fadha`il A’mal (keutamaan dalam amalan). Sehingga lahirlah berbagai macam jenis kumpulan Hadits Al-Arba’in yang ditulis oleh banyak ulama sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

Imam An-Nawawi rahimahullah kemudian mengumpulkan 40 hadits yang lebih penting dari kitab-kitab Al-Arba’in yang pernah ada, yaitu 40 hadits yang mencakup semuanya. Setiap haditsnya adalah kaidah agung dari kaidah agama yang digambarkan para ulama sebagai poros Islam, separuh Islam, sepertiganya atau sejenisnya.

Beliau juga berkomitmen agar semua hadits yang dikumpulkan adalah shahih yang sebagian besarnya terdapat dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Imam An-Nawawi rahimahullah juga mengumpulkannya tanpa mencantumkan sanad secara lengkap agar mudah dihafal dan kemanfaatannya lebih merata.

Imam An-Nawawi rahimahullah juga berkata bahwa setiap orang yang menginginkan akhirat semestinya mengetahui hadits-hadits ini, karena mencakup perkara-perkara penting dan berisi peringatan agar menunaikan semua ketaatan.

Berikut ini kami sajikan ringkasan dari Syarah Hadits al-Arba'in yang merangkum penjelasan dari empat ulama, yaitu Imam an-Nawawi sendiri, Imam Ibnu Daqiq al-'Id, Syaikh Abdurrahman as-Sa'di, dan Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.

Hadits 01 : Niat.

Hadits 22 :

Hadits 02 : Islam, Iman, dan Ihsan.

Hadits 23 :

Hadits 03 : Rukun Islam.

Hadits 24 :

Hadits 04 : Takdir dan Amal Penutup.

Hadits 25 :

Hadits 05 : Bid'ah.

Hadits 26 :

Hadits 06 :

Hadits 27 :

Hadits 07 :

Hadits 28 :

Hadits 08 :

Hadits 29 :

Hadits 09 :

Hadits 30 :

Hadits 10 :

Hadits 31 :

Hadits 11 :

Hadits 32 :

Hadits 12 :

Hadits 33 :

Hadits 13 :

Hadits 34 :

Hadits 14 :

Hadits 35 :

Hadits 15 :

Hadits 36 :

Hadits 16 :

Hadits 37 :

Hadits 17 :

Hadits 38 :

Hadits 18 :

Hadits 39 :

Hadits 19 :

Hadits 40 :

Hadits 20 :

Hadits 41 :

Hadits 21 :

Hadits 42 :


Halaman ini masih dalam proses pengerjaan dan kami akan melakukan update, in-sya Allah...

Posting Komentar

0 Komentar